Virtual Machine Migration di VMware vSphere

Virtual Machine Migration di VMware vSphere

  • 28 January 2021
  • Virtualization
  • Ditulis oleh Arif Zulfikar Pelian
  • 2.3K Views

Virtual Machine Migration atau Migrasi VM adalah teknik yang memungkinkan sebuah virtual machine itu dipindahkan dari sebuah host/datastore ke host/datastore yang lain. Nah, saya beri gambaran sederhana kira2 seperti dibawah ini loh proses migrasi virtual machine itu antara lain.


Penjelasan:

Dari gambar yang kami buat diatas kira ada dua host yang masing-masing memiliki 3 buat virtual machine, Host-1 memiliki VM-A, VM-B, VM-C dan Host-2 memiliki VM-D,VM-E, VM-F. Pada skenario diatas VM-A dipindahkan dari Host-1 ke Host-2. Seperti itu lah kira2 gambaran sederhana bagaimana proses migrasi virtual machine bekerja.Pada platform VMware vSphere terdapat berbagai jenis virtual machine migration, antara lain yang paling umum digunakan di dunia real untuk migrasi virtual machine dalam platform vSphere itu ada 5 jenis, yaitu :

  • Cold Migration
  • Suspended Migration
  • vSphere vMotion (Change Host)
  • Storage vMotion 
  • Enhanced vSphere vMotion

Dibawah ini merupakan penjelasan detail dari kelima jenis migrasi vm diatas.

Cold Migration

Cold migration adalah aktifitas memindahkan virtual machine dari sebuah host/datastore ke host/datastore yang lain dalam kondisi virtual machine dalam keadaan 'power off'. Jadi intinya kalo mau melakukan cold migration, shutdown dulu virtual machine yang mau dipindahin lalu migrasikan setelah virtual machine tsb mati. Pertanyaan selanjutnya kapan kita harus menggunakan cold migration? Apa keuntungannya? Cold migration digunakan biasanya untuk memindahkan virtual machine yang masih terasosiasi dengan perangkat virtual seperti disk virtual, selain itu cold migration sangat berguna apabila Anda ingin memindahkan virtual machine dari sebuah 'Datacenter Virtual' ke 'Datacenter Virtual' lainnya.

Suspended Migration

Jenis migrasi ini adalah jenis migrasi yang hampir sama dengan cold migration, hanya saja apabila state di cold migration adalah 'power off' namun kalo di suspended itu state virtual machinenya adalah 'suspend'. Kapan harus make suspend migration? Kondisi yang sama bisa diterapkan ketika menggunakan suspend atau cold migration. Namun, saya sendiri lebih seneng cold migration ketimbang suspended migration, sepertinya suspend migration hanya memfreeze state virtual machine saja, oleh sebab itu cold migration sepertinya jauh lebih aman karna khawatirnya ketika aktifitas migrasi malah membuat file di dalam virtual machine tsb menjadi corrupt.

vSphere vMotion (Change Host)

Kalo dari kedua jenis sebelumnya kita ngebahas jenis migrasi yang mengharuskan sebuah virtual machine dalam keadaan off/suspend, maka pada jenis yang kali kita berkenalan sama fitur yang memungkinkan sebuah virtual machine di pindahkan dari sebuah host satu ke host yang lainnya dalam keadaan ON, atau istilah kerennya itu live migration. Dibawah ini gambaran bagaimana vMotion bekerja.


Dari gambar diatas kita bisa liat virtual machine dipindahkan dengan fitur vMotion ini dalam keadaan ON dari satu host ke host lainnya, nah syarat melakukan vMotion ini adalah Anda harus menggunakan shared storage. 

Coba perhatikan gambar dibawah ini.


Gambar diatas merupakan topologi minimum yang memungkinkan kita dapat menggunakan fitur vMotion. Mungkin bakal ada hambatan teknis memang apabila menggunakan fitur vMotion yang ini, intinya kalo mau melakukan vMotion jenis yang ini storage yang digunakan oleh kedua host harus bertipe shared storage. Selain itu ada syarat lain yang harus diperhatikan apabila ingin berhasil melakukan vMotion dengan mulus dan lancar: 

Virtual Machine gak boleh terconnected ke virtual device seperti USB, Floopy Drive, CD-ROM, Raw Device Mapping.

  • Virtual Machine gak boleh di konfigurasi sebagai CPU affinity. CPU affinity membuat sebuah VM gak bisa berpindah tempat.
  • Fitur vSphere vMotion harus bisa ngebuat swap file dulu di host tujuan, oleh sebab itu perhatikan network yang established antara kedua host dengan baik.
  • Virtual Machine gak boleh terconnected ke internal standard switch (virtual switch dengan zero uplink adapter).
  • Interface network yang digunakan minimal adalah interface yang berukuran 1GB di kedua host, hal ini merupakan salah satu hardware requirement, kalo pake 1GB ethernet engga pasti fail.

Storage vMotion

Fitur vMotion yang saya jelasin sebelumnya itu memindahkan VM dari satu Host ke Host yang lainnya, sedangkan Storage vMotion adalah fitur yang digunakan untuk memindahkan posisi Virtual Machine dari sebuah datastore ke datastore lainnya. Coba perhatikan gambar dibawah ini.


Storage vMotion menggunakan I/O mirroring architecture untuk mencopy disk block antara sources dan destination. Proses Storage vMotion melakukan single pass dari sebuah disk lalu mencopy semua block device dimana vm itu berada dari source datastore ke destination datastore. Jika blok berubah setelah proses copy, maka block akan di sinkronisasi dari source ke destination melalui mirror driver. Proses ini sebenernya merupakan algoritma yang dikembangkan vmware yang membuat proses perpindahan menjadi lebih cepat dengan cara single pass.

Enhanced vSphere vMotion

Fitur ini adalah salah satu fitur kesukaan saya karna paling sering digunakan di dunia persilatan, apabila di fitur vMotion yang saya jelasin sebelumnya harus menggunakan shared storage, maka Enhanced vSphere vMotion memungkinkan kita untuk memindahkan sebuah virtual machine dari sebuah host ke host yang lain meskipun tanpa menggunakan shared storage. Fitur jenis ini merupakan enhancement dari fitur sebelumnya yang dilakukan oleh vmware dalam produk mereka. 

Dibawah ini gambar topologi minimum untuk implementasi Enhance vSphere vMotion. 


Secara logical kita bisa liat dari gambar diatas bahwa VM-A di pindahkan dari Host-1 yang tersimpan di Storage Host-1 ke Host-2 dan disimpan di dalam Storage Host-2. Ada beberapa syarat untuk melakukan Enhanced vSphere vMotion. 

  • Kedua host diatas (Host-1 & Host-2) harus dimanage dengan vCenter Server yang sama. 
  • Kedua host diatas harus merupakan bagian dari Data Center Virtual yang sama. 
  • Kedua host diatas harus dalam satu L2 network (Interface VM kernelnya) dan switch yang sama apabila menggunakan VDS.

Dari sekian banyak jenis virtual machine migration diatas mana yang jadi favorit kamu?